“Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham
berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak
bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya
nanti keturunanmu.” Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia
mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya
telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.”
Roma 4:18-19
Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa Dia akan membuat keturunannya
seperti debu tanah banyaknya dan juga seperti bintang-bintang yang
bertebaran di langit (Kej 15:5). Tuhan beberapa kali menegaskan janji itu
kepada Abraham yang sudah berumur kira-kira seratus tahun dan istrinya
yang rahimnya tertutup karena juga sudah lanjut usia. Oleh karena itu
mereka sempat tertawa ketika mendengar janji Tuhan yang disampaikan
kepada mereka ini.
Tetapi pada akhirnya mereka melihat janji Tuhan ini digenapi (Kej 21:2)
dan Sara melahirkan seorang anak yang diberi nama Ishak.
Penantian yang dijalani oleh Abraham bukanlah suatu penantian yang
mudah. Perlu waktu bertahun-tahun hingga Abraham dapat melihat bahwa
isterinya dapat mengandung hingga melahirkan seorang anak baginya.
Belum lagi kondisi fisiknya yang sudah menua dan melemah yang semakin
menambah berat bagi Abraham untuk bisa percaya kepada janji Allah.
Apa yang dilakukan Abraham sehingga dia dapat tetap memegang
teguh janji Tuhan yang telah diberikan baginya?
1. Tidak Bimbang