Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Mari berikan waktu untuk berdoa pribadi dengan Allah, jangan hanya saat mau makan dan mau tidur saja. Kalau rasa tidak bergairah untuk berdoa, berdoalah minta Tuhan beri gairah untuk berdoa.
8 JULI
Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.
Kolose 4:2
Pikiran yang teralihkan mengganggu doa kita. Kita seharusnya mencari Allah, tetapi adalah mustahil menutup jendela-jendela guna mencegah masuknya semua angin.
JIka gangguan-gangguan doa tetap bertahan, Allah dalam rahmat-Nya akan mengumpulkan penggalan-penggalan doa-doa kita dan menjawabnya.
Pikiran kita berkeliaran serupa anjing peliharaan yang lari ke sana sini, dan kemudian kembali kepada tuannya.
Apa penyebab pikiran sia-sia ini hadir di dalam doa-doa kita?
(1) Iblis ada di sisi kita siap mencegah kita berdoa. Sudah pasti ia suka mengganggu kita, dalam upayanya menghilangkan ketajaman afeksi (kesukaan yang kuat) kita, atau mengalihkan pemikiran kita.
Iblis takut terhadap doa, dan berusaha menipu kita dalam doa-doa kita. Kita perlu berjaga-jaga.
(2) Kita adalah makhluk yang mudah gelisah. Sulit bagi kita semua untuk berkonsentrasi pada satu objek untuk jangka waktu yang panjang.
Kita melayang ke sana kemari seperti daun kering tertiup angin. Manusia asing terhadap Allah dan hatinya sendiri yang tidak begitu disadari setiap hari.
(3) Kita teralihkan oleh atheisme praktis. Indra kita kurang peka dengan dunia rohani yang tidak kasat mata.
Hal-hal yang tampak oleh mata kita lebih memberi pengaruh daripada Alah sejati yang adalah Roh dan Kuasa yang tidak kasat mata.
la terlampau jauh dari penglihatan dan pemahaman kita.
(4) Hawa nafsu yang berakar di dalam kita juga mengganggu perhatian kita tatkala kita sedang mengerjakan suatu tugas.
Ketamakan manusia akan dunia, kedagingan
untuk kesenangan-kesenangan duniawi, dan ambisi untuk dihormati, semua ini sesungguhnya mengalih kan perhatian kita.
(5) Khayalan dan rasa ingin tahu yang ditawarkan oleh indra maupun ingatan akan menjadi peluang untuk mengalihkan perhatian kita.
(6) Kekhawatiran yang meningkat akan menghambat iman kita dan membawa pergi perhatian kita dari doa.
Kita seharusnya meneladani para imam yang tetap melakukan tugasnya di Bait Suci saat tentara Romawi menyerbu Yerusalem.
Semua orang mencari jalan untuk melarikan diri, sebaliknya para imam ini berlaku seolah-olah tidak mendengar apa-apa, mereka tetap menjalankan tugas-tugas mereka yang lebih didahulukan daripada keselamatan diri, padahal tentara Roma menyerbu masuk dengan pedang terhunus.
Thomas Manton (1620-1677), Puritan Sermons 1659-1689, I:401-410