Blog Warga Binjai

Menu
  • Home
  • Leadership
  • Kerohanian
  • Kesehatan
  • Quote
  • Hubungi Kami
  • Tentang Inkribs

Please subscribe for next update info & news

Join Us Now For Free
Home
Kerohanian
Senyum Ibu
Kerohanian

Senyum Ibu

binjai December 9, 2013

Ibuku yang malang dalam menjalani kehidupannya dunia, tetapi menyambut Tuhan dengan senyum bahagia. Itulah yang membuatku kagum melihatnya. Saat kami masih usia SD, ayahku menikah lagi dengan teman satu kantornya, dan sejak saat itu ayah tidak pernah mengirimkan belanja kami. Akibat perilaku ayah ini, pendidikan kedua abangku terbengkalai dan hanya tamat SMP. Selanjutnya kedua abangku hidup sebagai preman dan bergaul dengan anak-anak jalanan dan sering memeras pedagang kaki lima. Kalau permintaannya tidak dipenuhi, maka abangku ini tidak segan-segan membuat keributan. Melihat tingkah abangku ini, seseorang membunuhnya saat dia tidur di pos hansip. Kematian ini membuat kami semakin sedih. Bibir ibuku terkatub rapat tidak mampu berkata-kata, kecuali air mata meleleh membanjiri kedua pipinya. Dia pasrah saja menerima kenyataan ini.

Pada saat pemakaman, saya melihat ayah, tetapi setelah acara selesai, ayahku langsung kabur tanpa bertegur sapa dengan mama dan kami anak2nya. Ibu yang terbeban mencari nafkah kami sehari-hari. Sepanjang hidup ibuku, kesesakan, pergumulan yang sulit dihadapinya dengan tabah tanpa bersungut-sungut. Dia berhasil mengalahkan kehendak dunia. Karena belanja kami tidak pernah dikirim, maka ibuku bekerja sebagai pembantu. Hasil itulah disisihkan untuk membiayai sekolahku hingga tamat SMU. Setiap malam kami berdua tidak lupa bersaat teduh dan berdoa. Hanya kami berdua saja di rumah karena abangku yang satu lagi bekerja sebagai sopir angkot bila sopir utama berhalangan. “Jangan pikirkan aku mama” aku bisa mencari kebutuhanku sendiri”. ”Adikku Simon harus bisa bersekolah”. Kata-kata abangku ini menumbuhkan semangat bagiku untuk giat belajar.

Tamat SMU,saya diterima di sebuah perusahaan swasta. Sorenya aku melanjutkan kuliah mengambil D3, sedangkan mama masih bekerja sebagai pembantu.

Tak lama kemudian, ketenangan kami terusik mendengar ayahku sakit dan isteri mudanya meninggalkannya begitu saja. Dia tidak peduli lagi setelah uangnya terkuras habis membiayai isteri muda. Ayah minta kembali kerumah kami. Hatiku berontak menolaknya. Dalam hati aku berkata: ”Rasakan akibat perbuatan ayah”, Aku mengusulkan kepada mama, agar tidak mau menerima kehadiran ayahku. Dia sudah cukup lama menyakiti kami. “Simon, jangan simpan dendam dalam hatimu”, ”Aku sendiri sudah siap menerima kenyataan ini”. ”Dia adalah ayah kandungmu dan suamiku juga”. Kata-kata ibu membuatku menangis. Sungguh mulia hati ibuku ini. Ayah akhirnya kembali kerumah dalam keadaan lumpuh. Ibu mengurusnya tanpa bersungut-sungut. Ayahku masih sempat merasakan “kasih” dari ibu. “Maafkan aku ma,aku sudah membuatmu menderita cukup lama”. Sebulan kemudia , ayahku meninggal dunia.

Dari peristiwa-peristiwa yang kami alami, membuat ibu semakin bergantng kepada kekuasaan Tuhan. Dia tidak pernah berhenti memuji Tuhan sebelu tidur. Karena kekuatan dari Tuhanlah aku bisa melewati kesulitan hidup ini. Pada usia 65 tahun, ibu jatuh sakit. Dia menolak dirawat di rumah sakit. “Aku sudah biasa nak, mengalami kepedihan dan saya anggap ini cara Tuhan untuk membuatku selalu bergantung kepada Tuhan.

Saya nggak usah dibawa kerumah sakit. Aku sudah cukup bahagia bila setiap malam kita dapat bernyanyi bersama memujiNya” Demikianlah jawaban ibuku yang kukasihi ini. Melihat kondisi ibuku yang semakin parah, siang itu dia meraih tanganku untuk berdoa bersama dan dia mau mengucapkan kata-kata perpisahan buat kami. Dia berkata: ”Anak-anakku, jangan takut menghadapi kesulitan. Berserulah kepada Tuhan dan Dia pasti menguatkanmu. Kami saling memaafkan dan setelah membaca Firman Tuhan dari Maz,91, ibuku tertunduk dan menutup mata selama-lamanya. Wajahnya menunjukkan senyum bahagia . Ibuku yang malang sepanjang hidup, menyambut Tuhan dengan senyum bahagia. “Selamat jalan mama”. Kami ikut bersukacita dan sampai ketemu lagi di rumah Bapa di Surga.

Teman-teman, apakah anda mau mengampuni orangtua yang mengukir kepahitan dalam hidupmu. Ibu ini adalah salah satu contoh yang mampu mengampuni suaminya, sehingga dia memperoleh sukacita abadi. Dia meninggal dengan tersenyum.

NB:Kisah yang saya tulis ini adalah kisah nyata dialami oleh tetangga kami di Perumnas 2 Bekasi.

Wals

Share
Tweet
Email
Prev Article
Next Article

Related Articles

Rahasia Untuk Memegang Teguh Janji Tuhan
“Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap …

Rahasia Untuk Memegang Teguh Janji Tuhan

Seorang profesor yang Atheis berbicara dalam sebuah kelas fisika. Profesor: …

Kejahatan hasil dari tidak hadirnya Allah dalam hati manusia

About The Author

binjai

Leave a Reply

Cancel reply

Recent Posts

  • MENGUTAMAKAN TUHAN: Tak Perlu Kuatir
  • Taat Lebih Baik daripada Persembahan
  • Kunci Untuk Membuat Hidup Anda lebih Baik
  • Berita Duka
  • Terbayang tidak,bila seorang bapak pendeta bertengkar dengan ibu pendeta ??

Recent Comments

  • Bbmarhaban on Kunci Untuk Membuat Hidup Anda lebih Baik
  • StewartTed on Kejahatan hasil dari tidak hadirnya Allah dalam hati manusia
  • Richardki on Kejahatan hasil dari tidak hadirnya Allah dalam hati manusia
  • Rusmi on Kejahatan hasil dari tidak hadirnya Allah dalam hati manusia

Archives

  • July 2020
  • July 2017
  • June 2017
  • April 2017
  • March 2017
  • January 2017
  • April 2014
  • March 2014
  • February 2014
  • January 2014
  • December 2013
  • November 2013
  • October 2013
  • September 2013
  • June 2009
  • October 201

Categories

  • Bidang Diakonia
  • Bidang Informasi & Publikasi
  • Kerohanian
  • Kesehatan
  • Leadership
  • Quote

Meta

  • Register
  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org

Tags

berteman Binjai Inkribs Belenggu Masalah Binjai Inkribs Berani Binjai Inkribs berkat kehidupan Binjai Inkribs buah kebenaran Binjai Inkribs Earth Binjai Inkribs harmoni pernikahan Binjai Inkribs Ibu Binjai Inkribs Janji Teguh Tuhan Binjai Inkribs Jimat Binjai Inkribs kunci sukses Binjai Inkribs Mencuri Binjai Inkribs Menjengkelkan Binjai Inkribs Natal Binjai Inkribs Natal Jakarta FKUKI Binjai Inkribs problema pernikahan Binjai Inkribs Rahasia Buah Binjai Inkribs Renungan Natal Binjai Inkribs sapi Binjai Inkribs suara rakyat Binjai Inkribs Sunday Binjai Inkribs Terang Gelap Binjai Inkribs Tuhan Dami Sejahtera Binjai Inkribs uang Gong Xi Fat chai inkribs binjai inkribs binjai kesehatan inkribs binjai Tuhan nasi gula robby sugara selamat pagi jokowi

Blog Warga Binjai

Info Seputar Warga Binjai Se Dunia
Copyright © 2022 Blog Warga Binjai
Theme by MyThemeShop.com

Ad Blocker Detected

Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker.

Refresh