Selamat pagi semua saudara dalam Kristus. Seberapa berharganya pengenalan Kristus bagi Kita dan seberapa besar Kita mengerti apa yg telah dikerjakan Nya akan ditentukan seberapa perduli nya, kita akan jiwa kita. Pilih lah apa yg berharga bagi jiwamu krn, itu menentukan hidup atau mati kekalmu.
“Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang”
Yesaya 40:6
Di masa kemakmuran kita menyukai semua berkat materi dan berlaku kekanak-kanakan atas harta benda duniawi ini seolah-olah kebahagiaan dan kenyamanan kita terikat pada semua itu.
Di saat kesesakan, Allah meyakinkan kita tentang kesalahan kita, dan membuat kita melihat kekosongan dunia materi ini.
Dunia ini adalah hampa belaka: “kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia” (Pkh. 1:2).
Melalui penderitaan, kita dapat melihat dunia tidak seperti yang nampak, tidak seperti yang dijanjikan, dan tidak seperti yang kita harapkan dan yang kita sanjung.
Kekayaan apapun yang dihasilkan manusia, apakah teman, kemakmuran, atau kepentingan-kepentingan kedagingan, semua itu tidak sanggup melepaskan kita dari kematian dan penghakiman (Ams. 11:4).
Berdasarkan pengalaman, jiwa menemukan ketidak-cocokan dan ketidak-puasan di dalam semua hal-hal ini.
Jiwa yang tidak kasat mata tidak sebanding dengan semua kenyamanan yang kasat mata;
jiwa yang kekal dan kepuasan yang memudar;
makhluk rohani yang kekal dan warisan materi yang fana.
Memuaskan jiwa dengan penghiburan duniawi, dapat disamakan dengan menghirup nafas untuk meredakan rasa lapar perut yang kosong.
Pada saat pencobaan, jiwa berkata, ‘kalian semua penghibur-penghibur menyedihkan, tabib-tabib tak berfaedah’ (Mrk. 5:26).
Ah, tetapi sesungguhnya ada kepenuhan tak terhingga di dalam Yesus Kristus. Ia memadai bagi semua kebutuhan orang berdosa yang rusak dan celaka.
Tidak ada raja yang diurapi dengan kuasa sedemikian; tidak ada nabi dengan hikmat sedemikian;
tidak ada imam dengan anugerah sedemikian, “karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas” [Yoh.
3:34], dan dari kepenuhan-Nya kita menerima anugerah demi anugerah.
Semakin kita mengisi diri dengan dunia, semakin berkurang kesukaan kita di dalam Kristus. Inilah dosa dan kebodohan kita.
Akan tetapi apabila Allah memasangkan pakaian berkabung ke atas harta benda duniawi, barulah kita menemukan keindahan Kristus dan dapat mencicipi keindahan-Nya.
Ia secara tak terbatas melampaui semua keindahan dan kemuliaan dunia.
Dia, Raja kita yang memerintah; Nabi kita yang berhikmat; Imam kita yang menyelamatkan.
Betapa mulia! Karuniakanlah Kristus kepadaku, kalau tidak binasalah aku!
Diterjemahkan dari buku “Voices From The Past” dengan cuplikan tulisan Thomas Case (1598-1682), Select Works, A Treatise of Afflictions, pp. 83-87