SEJARAH SINGKAT LEMBAGA ALKITAB INDONESIA (Bagian 2)

Spread the love

Adanya sebuah lembaga Alkitab nasional yang mandiri telah diusahakan sejak tahun 1951, tetapi baru terwujud pada tanggal 9 Februari 1954, yaitu saat penandatanganan Akta Notaris pendirian Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) sebagai badan hukum.

Para tokoh Kristen yang hadir di hadapan Notaris Elisa Pondaag, & susunan pengurus LAI yang pertama adalah sebagai berikut,
Yang menghadap Notaris adalah:

  1. Dr. Todung Sutan Gunung Mulia.
  2. Ds. Raden Saptojo Judokusumo.
  3. Willem Albert Experius Zacharias Makaliwi, yang bertindak sebagai kuasa dari Mr. Giok Pwee Khouw (dengan surat kuasa bermeterai).

Susunan Badan Pengurus Yayasan LAI yang pertama adalah:
Ketua: Dr. Todung Sutan Gunung Mulia.
Wakil Ketua: Elvianus Katoppo.
Panitera/Bendahara: Mr. Giok Pwee Khouw.
Anggota biasa: Ny. Tjitjih Leimena, Ds. Petrus Dominggus Latuihamallo, Ds. Mas Komarlin Tjakraatmadja, Ds. Pouw Ie Gan, Ds. Raden Saptojo Judokusumo.

Sebelumnya, pada tahun 1952, LAI sudah diterima sebagai ‘associate member’ di United Bible Societies (UBS). Tak lama kemudian, status LAI pun naik menjadi ‘full member’ (anggota penuh) di UBS pada persidangan di Eastbourne, Inggris, tahun 1954.

Bangunan bertingkat sepuluh yang dinamai Gedung Pusat Alkitab (Bible Center), adalah gedung pusat LAI yang diresmikan pada tanggal 9 Februari 2012, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke 58 LAI. Bertempat di jalan Salemba Raya 12, Jakarta.

Kepustakaan:
Daud H. Soesilo, Mengenal Alkitab Anda (Lembaga Alkitab Indonesia, 2014).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *