Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Kekuatan setiap orang kudus terletak di dalam Allah semesta Alam.
14 JANUARI
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
Efesus 6:10
Setelah mendesak orang-orang kudus di Efesus untuk menetapkan kekudusan hati dan keberanian di dalam peperangan rohani mereka, Rasul Paulus menuntun mereka untuk tidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri dan beralih kepada kekuatan Allah yang Mahakuasa.
Kekuatan setiap orang kudus terletak di dalam Allah Semesta Alam.
Allah sanggup mengalahkan musuh-musuh-Nya tanpa tangan kita; sebaliknya, kita tidak mampu sedikit pun mempertahankan diri tanpa pertolongan lengan-Nya.
Allah adalah kekuatan hati Daud. Tanpa Allah, Daud akan dipenuhi dengan rasa takut terhadap perkataan orang Filistin.
Allah adalah kekuatan tangan Daud, dan yang telah mengajari Daud untuk berperang.
Demikian juga Allah adalah kekuatan dari semua orang kudus-Nya di dalam peperangan melawan dosa dan lblis (Filipi 4:13).
Menjadi kuat di dalam kekuatan Allah yang perkasa menyiratkan dua tindakan iman.
Pertama,
ada keyakinan yang kokoh dan sepenuhnya bahwa Tuhan mahakuasa di dalam kekuatan-Nya,
dan kedua,
ini menyiratkan tindakan iman lebih lanjut, yaitu bahwa Allah terlibat dalam pertahanan umat-Nya dengan menopang mereka di tengah-tengah masa ujian dan pencobaan.
Inilah tujuan sang rasul; untuk menghalau ketergantungan kita pada kekuatan sendiri, dan untuk mendorong orang percaya menggunakan kekuatan Allah yang Maha-kuasa sebebas mungkin hingga seolah-olah itu adalah kekuatannya sendiri tatkala ia diserang oleh lblis.
Seperti seorang ayah yang memberikan tangannya untuk meneguhkan anaknya, demikianlah Allah mengulurkan kekuatan kuasa-Nya bagi orang-orang kudus-Nya.
Allah membuat diri-Nya dikenal oleh Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Penopang mereka, melalui penyataan karakter-Nya: “Allah yang Mahakuasa” (Keluaran 6:2).
Abraham yakin sepenuhnya bahwa apa yang telah Allah janjikan, Dia juga sanggup mewujudkannya (Roma 4:21).
Benar, Allah acap kali mengizinkan kemunculan kekuatan yang melawan-Nya, pada titik waktu yang tepat, saat la berhasrat untuk menunjukkan belas kasih-Nya kepada umat-Nya, la justru mungkin akan mendirikan tugu peringatan atas kuasa-Nya yang terlebih luar biasa menakjubkan.
William Gurnall (1617-1679), The Christian in Complete Armour, I:18-28