Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu dalam hal buruk ataupun yang baik untuk kita jalani dalam hidup ini yang akhirnya membawa kebaikan bagi mereka yang mengasihiNya.
30 APRIL
Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu
Efesus 3:8
Disini Anda bertemu dengan rasul terbesar yang menuruni anak tangga terendah:
yang paling hina di antara para orang kudus, paling akhir dari antara para rasul, dan pendosa terbesar.
Fondasi bangunan terindah ada di dasar terendah.
Ranting pohon yang paling banyak menghasilkan buah adalah yang terjuntai paling rendah.
Kekayaan jiwa yang rendah hati adalah: ia rela menanggung beban dan menerima hantaman dan pukulan dengan sabar dan tidak bersuara.
Orang yang rendah hati melihat Allah melalui semua tindakan manusia.
la memandang melampaui penyebab kedua, dan melihat tangan Allah.
la memandang langsung kepada Penyebab Utama.
Demikianlah Harun, tatkala ia tiba-tiba dikejutkan dengan kengerian kematian kedua putranya, ia terdiam dan mengontrol emosinya; ia duduk membisu di bawah kedahsyatan sambaran keadilan ilahi, karena api yang melahap anak-anaknya berasal dari Allah.
Ketika Samuel memberi tahu imam Eli bahwa Allah
akan menghukum keluarganya untuk selamanya, “Dia TUHAN,” kata Eli, biarlah diperbuat-Nya apa yang dipandang-Nya baik” (1 Sam. 3:18).
Eli dengan rendah hati dan sabar meletakkan lehernya di atas balok pancungan; Dia adalah Tuhan, biarlah Dia menyambar, biarlah Dia menewaskan.
Jiwa yang taat mungkin merintih di bawah tekanan penderitaan, tetapi mereka tidak akan menggerutu setelah badai berlalu.
Hati yang congkak bicara tentang kesabaran, tetapi saat terserang badai hanya orang yang rendah hati sanggup mempraktikkan kesabaran.
Jiwa yang taat berkata: “Aku tertindas, tetapi kemurahan tidak membiarkan aku binasa. Sekalipun aku telah jatuh ke lubang, tapi oleh anugerah yang cuma-cuma aku tidak dilemparkan ke neraka.
Allah yang maha-adil tidak mungkin bertindak salah terhadapku, dan la terlalu bermurah hati untuk merugikan aku, dan oleh sebab itu aku akan berdiam diri dan membisu; biarlah la melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya pada diriku.”
Orang congkak melawan saat ditentang; mereka membalas ketika dipukul. Kain berteriak keras: “Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.”
Ingatlah, memang tidaklah mudah menjaga rasa damai saat penderitaan dan kesesakan, tetapi hal itu sangat bermanfaat.
Thomas Brooks (1608-1680), Works, I:7-19