“But in the centuries just before Jesus was born, Jewish storytellers developed mythologies explaining the origins of demons and techniques for their exorcism.”
-Anthony Le Donne
Setidaknya ada dua respons dari publik saat melihat Yesus mengusir setan (eksorsis):
- Kagum & heran.
Injil Markus 1:27 mencatat:
-Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: “Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.”- - Menganggap Yesus memakai setan untuk mengusir setan.
Di Markus 3:21-22 tertulis:
-Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: “Ia kerasukan Beelzebul,” dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.”-
Sebagian saksi mata kagum terhadap wibawa & kuasa Yesus melakukan eksorsis. Mengapa? Karena Yesus cukup memakai suara & ucapannya menghardik si setan, maka roh jahat itu keluar dari orang yang kerasukan. Yesus tidak memakai syair mantra atau aksesori khusus. Juga tidak menggunakan tumbuhan berbau tajam atau ritual tertentu yang biasa dilakukan para pengusir setan di zamannya. Jadi, cara Yesus melakukan eksorsis dianggap “ajaran baru” oleh publik. Para arkeolog telah menemukan syair pengusir roh jahat di antara gulungan naskah-naskah Laut Mati (Dead Sea Scrolls) dari sekitar abad pertama Masehi.
Mengapa ada yang menuduh Yesus mengusir setan dengan memakai Beelzebul, penghulu setan? Paling sedikit ada tiga kemungkinan:
Pertama, pengusiran roh jahat yang dilakukan Yesus tampak cepat & efektif. Maka, beliau disangka memakai penghulu setan atau raja setan. Bukankah roh-roh jahat itu akan takut & segera patuh terhadap rajanya? Demikianlah kira-kira pikir para penuduh Yesus.
Kedua, konon para pengusir roh jahat di masa itu bisa memanggil roh yang otoritasnya lebih tinggi untuk mengusir roh-roh yang statusnya lebih rendah.
Ketiga, saat melakukan eksorsis, barangkali warna suara, mimik, atau gestur Yesus tampak aneh. Dengan begitu beliau disangka sedang kerasukan Beelzebul, penghulu setan.
“While other exorcists used trinkets, tools, special incantations, songs, and other rituals for this purpose, Jesus seemed to be able to cast out unclean spirits by his voice alone.”
-Anthony Le Donne
Kepustakaan:
Richard Bauckham, Jesus (Oxford University Press, 2011).
Anthony Le Donne, Historical Jesus (Eerdmans, 2011).
Anthony Le Donne, Jesus (Oneworld Publications, 2018).
Craig A. Evans & Stanley E. Porter (editor), Dictionary of New Testament Background (InterVarsity Press, 2000).
R.T. France, Yesus sang Radikal (BPK Gunung Mulia, 1996).
Craig S. Keener, The IVP Bible Background Commentary (InterVarsity Press, 1993).
Penulis: Jos Manampiring