Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Kristus memanggil dan mendesak kita untuk mengobarkan semangat untuk mengenal dan melayani Dia dengan segenap hati dan bukan sekedarnya saja.
20 Mei
Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
1 Korintus 9:24
Api semangat pengabdian sorgawi telah menjadi sesuatu yang asing di atas bumi ini.
Sedikit orang yang telah merasakan kobaran panasnya, dan sedikit pula yang mengenal naturnya.
Semangat ini menempatkan kekuatan dan kesigapan di dalam jiwa.
Semangat ini bagi jiwa bagaikan sayap burung atau hembusan angin yang menyebabkan perahu berlayar.
Ini merupakan keberanian bagi prajurit dan energi bagi kuda.
Semangat ini memiliki banyak api palsu dan api asing, yang merupakan kekejian dihadapan Allah, menjijikkan bagi manusia, dan membahayakan, seperti yang dialami Nadab dan Abihu.
Orang yang memiliki semangat sejati akan menggebu-gebu di dalam Roh Kudus, bukan sebagai acara pertunjukan; dalam perbuatan nyata, bukan hanya di atas kertas; dipersembahkan bagi Allah, bukan bagi diri sendiri.
Semangat ini dituntun oleh Firman, dan bukan oleh khayalan manusia sendiri. Hal ini dipuji oleh Allah, bukan oleh manusia.
Orang sedemikian tidak mungkin dinilai oleh lidah manusia maupun malaikat.
Orang yang berkobar-kobar semangatnya menerobos mengatasi semua rintangan bagaikan kobaran api yang melahap satu per satu rumah.
Semua musuh Allah tumbang berhadapan dengan kobaran semangat ini.
Petrus bagaikan orang yang terbuat dari api demikian, yang sedang menjalar di tunggul jerami.
Pelbagai kesulitan menjadi batu pengasah yang menambah kobaran semangat ini. Si pemalas berkata: “Ada singa di jalan,” tetapi orang yang seperti Daud akan pergi ke luar dan menghadapinya.
Katakan tentang Sanbalat kepada Nehemia, maka ia akan menjawab, “Masakan orang seperti aku melarikan diri?”
Katakan kepada Kaleb, di tanah itu ada para raksasa, dan ia akan menjawab, “Marilah kita segera ke sana!”
Meskipun Agabus mengikat Paulus dan mengatakan bahwa belenggu menanti dia, Paulus berkata, “Aku tidak hanya siap untuk dibelenggu, mati pun aku rela.”
Katakan kepada Martin Luther tentang musuh-musuhnya di kota Worms, dan ia akan tetap pergi ke sana meskipun di sana penuh sesak dengan setan-setan
Orang yang bersemangat akan menerobos api dan berkata kepada para penasihat duniawi dan musuh yang ramah sekalipun: “Menyingkirlah, hai, engkau setan!”
Semangatnya ini sekuat maut, dan sepanas bara terbaik.
Alangkah tingginya kehormatan yang akan dianugerahkan Allah!
Setan dan dunia membenci semangat ini. Di mana ada orang yang gigih bersemangat sejati, di sana pasti terdapat perlawanan.
Kristus memanggil dan mendesak kita untuk mengobarkan semangat yang demikian.
Kiranya segenap hati kita meluap-luap berbuih. Kobaran semangat seperti itu tidak akan pernah pudar, melainkan terus berkesinambungan. “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan” (Why. 3:22) dan berkobar-kobarlah!
Samuel Ward (1577-1640), Sermons, hlm. 71-84