“Wahai Guru, manakah yang lebih baik, Seorang beragama yang ibadahnya banyak, tetapi kelakuannya buruk…
Ataukah seorang yang tidak beribadah, tapi kelakuannya baik pada sesama…?” teriak seorang pemuda…
“Maha Suci Allah, keduanya baik…” ujar sang Guru sambil tersenyum…
“Lho, kok bisa…?” desak si pemuda…
“Karena orang yang tekun beribadah itu boleh jadi akan dibimbing Allah untuk berkelakuan mulia melalui ibadahnya…
Sedangkan orang yang baik kelakuannya itu, boleh jadi akan dibimbing Allah melalui rahmatNya untuk semakin taat kepadaNya…”
“Terus, siapa yang lebih buruk…?” desak si pemuda penasaran…
Air mata mengalir di pipi sang Guru…
“KITA NAK…”_, ujar beliau dengan suara tersendat…
“Kitalah yang layak disebut buruk, sebab gemar menghabiskan waktu untuk menilai orang lain, melupakan diri sendiri…” tangis Beliau sambil terisak…*
“Kelak di hadapan Allah, kita ditanya tentang diri kita, BUKAN tentang orang lain…”