Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Ada saat iman kita lemah dan kita menjadi pengecut menyatakan Iman kita sehingga kita pikir Tuhan akan membuang kita, tetapi kasih Kristus melihat kesedihan kita lebih daripada kegagalan itu karenanya kita dibawaNya teguh kembali.
27 MARET
Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.
Roma 5:20
Tuhan memandang kebaikan yang ada pada Anda lebih dari kelemahan Anda.
Tuhan tidak membuang Petrus karena dosanya yang mengerikan, tetapi malah memandang dia dengan mata penuh kasih dan belas kasihan: “Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: la mendahului kamu ke Galilea” (Mrk. 16:7).
Oh, kasih yang menakjubkan..!
Oh, kemurahan yang tiada tara.. !
Kristus melihat lebih pada kesedihan Petrus daripada dosanya, melihat air matanya lebih dari sumpah serapahnya.
Tuhan Yesus tidak akan membuang orang kudus yang lemah karena ketidakpercayaan mereka yang besar, sebab masih tersisa sedikit iman mereka, atau karena kemunafikan mereka, sebab masih tersisa sedikit ketulusan mereka, atau karena kecongkakan mereka, sebab masih terdapat berkas kerendahan hati yang bersinar didalam mereka, atau karena ambisi mereka, sebab ada benih-benih kelembutan di dalam mereka.
Kita tidak akan membuang barang emas kita yang kecil sekalipun, hanya karena banyaknya karat yang melekat, atau membuang sedikit gandum yang tercampur dengan banyak sekam, dan akankah Allah membuangnya? Akankah Allah?
Kita tidak membuang pakaian atau buku kita karena noda atau bercaknya, atau perhiasan-perhiasan kita karena terdapat kekurangan atau cacat.
Apakah Allah akan membuang orang yang dikasihi-Nya karena noda, cacat atau kekurangannya? Tentu saja tidak!
Allah memandang sisi cerah awan lebih dari sisi yang gelap.
Allah memandang mutiaranya, bukan nodanya.
Allah memandang pada kebaikan kita, sekalipun sedikit, sedemikian rupa seolah-olah tersembunyi dari mata-Nya keadaan yang tampaknya merusak keindahannya.
Ah! Orang percaya yang lemah cenderung memandang kelemahan-kelemahan mereka lebih dari anugerah-anugerah mereka, dan karena emas mereka bercampur dengan banyak karat, mereka siap membuang semuanya sebagai karat.
Baiklah mengingat hal ini: Tuhan Yesus sama terpikat dengan orang kudus terlemah maupun terkuat.(dalam Alkitab orang percaya disebut orang kudus karena dikuduskan di dalam Kristus)
la tertarik sebagai seorang sahabat, seorang ayah, seorang suami. Ya, walaupun orang-orang kudus lemah, betul, sangat lemah, la tidak dapat tidak mengabaikan kelemahan mereka, dan tetap mengarahkan mata-Nya pada kebaikan mereka.
Thomas Brooks (1608-1680), Works, IlI:62-63