Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Jika Allah menahan kekuatan-Nya yang mengaruniakan hidup, maka kerusakan kita yang tersembunyi akan tersingkap dan minat kita terhadap hal-hal yang kudus segera lenyap.
13 MARET
la, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya
pada hari Kristus Yesus.
Filipi 1:6
Tuhan Yesus berkarya di dalam kita hingga detik terakhir. Setelah pertobatan kita, la melanjutkan anugerah-Nya demi menolong kita melaksanakan kehendak-Nya.
Semua yang kita miliki adalah pemberian-Nya yang penuh kemurahan. Apakan yang dapat kita banggakan?
Semua keunggulan yang kita miliki, sayangnya, adalah hasil pinjaman!
Orang yang paling berhasil adalah juga orang yang paling banyak dibantu, karena semua berasal dari Allah.
Kita akan menertawakan kacung kandang kuda yang bangga akan kuda milik majikannya; apakah kita juga merampas kemuliaan yang sepatutnya bagi Allah belaka?
“Apakah yang engkau punyai yang tidak engkau terima? (1 Kor. 4:7)
Kita menerima anugerah dari tangan hingga ke mulut. Apa yang telah kita terima tidak dapat terus memelihara kita kecuali Allah mengaruniakan manfaat-manfaat baru dari anugerah-Nya.
Jika kita bekerja keras benar-benar dengan kekuatan sendiri, segera kita akan menjadi besar kepala.
Kita harus memperbarui bukti-bukti anugerah-
Nya hari lepas hari.
Jika Allah mengaruniakan kepada kita semua berkat rohani-Nya secara sekaligus, dengan segera kita akan lupa mengakui-Nya sebagai sang Pemberi.
la mengikis kebobrokan-kebobrokan kita tahap demi tahap, dan juga melalui pengaruh anugerahNya yang memperbarui.
Allah meninggalkan Hizkiah, “untuk mencobainya, supaya diketahui segala isi hatinya” (2Taw. 32:31).
Allah mengatur sedemikian rupa agar Dia datang dan pergi sehingga nyata pengaruh-Nya atas kita. Kadang kala la akan meninggalkan kita supaya kelemahan-kelemahan di dalam hati kita dapat tersingkap.
Sekalipun kita memiliki anugerah di dalam hati kita, jika Allah meninggalkan kita, akan nyata betapa lemah dan bodohnya kita!
Meskipun sudah diperbarui, kita belumlah sepenuhnya pulih dari cedera akibat kejatuhan Adam.
Jika Allah menahan kekuatan-Nya yang mengaruniakan hidup, maka kerusakan kita yang tersembunyi akan tersingkap dan minat kita terhadap hal-hal yang kudus segera lenyap.
Oh, betapa mulia-Nya anugerah Allah!
Dari awal sampai akhir, kita berutang kepada-Nya (lihat Gal. 2:20).
Tanpa Dia kita tidak mampu melakukan apa pun. Tatkala kita tiba di sorga, betapa jiwa kita akan takjub terhadap kekayaan anugerah-Nya yang mulia.
Thomas Manton (1620-1677), Works, I: 145-147