Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Kita telah menjadi serupa dengan gambaran Daud mengenai orang benar yang diberkati Tuhan itu
jika kita menjunjung tinggi pernyataan-pernyataan Allah dan menginginkan semua hal itu tertanam di dalam hati kita dan terlihat nyata di dalam kehidupan sehari-hari kita.
10 MARET
Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
Mazmur 119:2
Firman bukanlah untuk mereka yang hanya mendengar-Nya, melainkan yang menjalankannya.
Banyak orang memiliki Firman di dalam pikiran dan ingatan mereka,tetapi tidak di dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Manusia yang sungguh-sungguh berbahagia adalah mereka yang menetapkan hati menaati Firman sebagai kewajiban utama mereka.
Allah menjalin persekutuan yang manis dan erat dengan mereka yang memegang perintah-perintah-Nya.
la akan memanifestasikan diri-Nya dalam persekutuan yang intim dan penuh kemurahan.
Allah Trinitas akan datang dan menetap di dalam hatinya (Yoh. 14:23).
Kita dapat memperhatikan dua cara menaati perintah-perintah Allah: cara hukum Taurat dan cara Injil.
Secara hukum Taurat artinya menjalan kan secara sempurna dengan ketaatan mutlak. Jika cara ini yang dimaksudkan, tak seorang pun akan berbahagia.
Orang percaya yang terbaik pun telah gagal dalam hal ketaatan.
Sedangkan ketaatan secara Injil artinya seseorang dengan kasih dan ketulusan berusaha untuk taat sepenuhnya, tetapi juga menikmati anugerah pengampunan atas kegagalan-kegagalan-nya.
Para rasul mengalami banyak kegagalan, tetapi tentang mereka, Kristus mengatakan demikian kepada Bapa-Nya, “Mereka telah menuruti firman-Mu” (Yoh. 17:6).
Apabila ada ketulusan hati, Allah akan mengabaikan kegagalan-kegagalan kita. “Kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub’ (Yak. 5:11), betul, dan juga tentang ketidaksabaran-nya, dan kutukannya atas hari kelahirannya.
Tetapi Roh Kudus menutupi cacat celanya, dan memperhatikan hal-hal yang baik padanya.
Asalkan kita meratapi dosa, mencari pengampunan, berjuang mengejar kesempurnaan, dan berusaha sedekat dan sepeka mungkin melaksanakan perintah-perintah-Nya.
Walaupun hati yang nakal kadang kala membawa kita keluar jalur, kita tetap memegang pernyataan Allah dalam konteks Injil, dan dapat digolongkan sebagai orang benar yang diberkati Tuhan, seperti yang digambarkan dalam mazmur Daud.
Apabila Anda meratapi dosa, mencari pengampunan, dan sungguh-sungguh mengejar kesempurnaan, hal ini menandakan ketulusan dan kemurnian dan penghormatan terhadap Injil.
Kita telah menjadi serupa dengan gambaran Daud mengenai orang benar yang diberkati Tuhan itu
jika kita menjunjung tinggi pernyataan-pernyataan Allah dan menginginkan semua hal itu tertanam di dalam hati kita dan terlihat nyata di dalam kehidupan sehari-hari kita.
Thomas Manton (1620-1677), Psalm 119, I:14-15