Allah adalah tempat perlindungan

Kerohanian1074 Views
Spread the love

Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Allah tidak pernah lelah di dalam providensi-Nya, dan tidak pernah tak berdaya di dalam pemeliharaan-Nya.

11 MARET

Dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
Mazmur 90:2

Allah adalah tempat perlindungan dan jaminan abadi bagi umat-Nya. Providensi Allah tidak dibatasi hanya untuk satu generasi.

Anugerah dan kasih sayang-Nya membentang dari zaman ke zaman. Mata-Nya tidak pernah terpejam.

Tidak dizinkan-Nya biduk kecil umat-Nya tenggelam ditelan gelombang ombak yang mempermainkan mereka.

la senantiasa merupakan tempat berlabuh yang aman, dan kemah tempat kita berlindung.

Walaupun dunia tidak ramah terhadap kita, wajah-Nya terus menyinari kita.

la telah mengangkat Henokh keluar dari dunia. Tatkala Allah memutuskan untuk menghakimi manusia karena dosa-dosa mereka, la menempatkan Nuh di dalam bahtera, dan menjaganya tetap hidup bagaikan seberkas cahaya di tengah lautan.

Di segala zaman la telah menjadi tempat berteduh yang aman bagi umat-Nya di sini, dan membawa mereka ke sorga.

la tidak pernah lelah di dalam providensi-Nya, dan tidak pernah tak berdaya di dalam pemeliharaan-Nya.

la tidak pernah kekurangan gairah untuk membebaskan kita, atau kehabisan tenaga untuk menopang kita.

Gereja tidak pernah kekurangan nahkoda untuk membimbing atau kehilangan bukit batu tempat berlindung.

la akan selalu memecahkan gelombang-gelombang yang mengancam gereja.

Apabila kita menghampiri Allah demi manfaat-manfaat anugerah yang baru, sangat
lah baik bagi kita untuk senantiasa mengingat manfaat anugerah sebelumnya.

Kebutuhan kita saat ini seharusnya membawa kita untuk lebih bersyukur atas berkat-berkat yang lalu.

Kita tidak layak menerima anugerah baru apabila kita tidak mengakui anugerah-anugerah yang telah kita terima selama ini.

Semakin besar bahaya, seharusnya membuat kita semakin mengingat kembali kebaikan-kebalkan Allah sebelumnya.

Saat kita memandang melampaui alam ciptaan, diri kita larut hilang di tengah ranah kekekalan.

Demikianlah manusia, ia hanyalah musafir yang mengembara di dunia beberapa hari saja, dan kembali menjadi debu tanah di kuburan.

Sebaliknya, Allah adalah tempat kita menetap. la mengaruniakan kepada kita kekuatan kuasa-Nya, dan kekayaan kasih-Nya.

Tidak ada alasan untuk meragukan bahwa Dia tidak akan terus berbuat demikian.

Pegunungan yang luas telah diciptakan oleh tangan-Nya, dan hanya butuh sedikit dari kuasa-Nya untuk menopang kebutuhan kita.

Stephen Charnock (1628-1680), The Existence & Attributes of God, hlm. 69-70

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *