Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Berdoalah agar la mengaruniakan ketekunan,
kehati-hatian dan kewaspadaan di sepanjang perjalanan kita, supaya kita jangan seperti
orang lain yang terjerat oleh kebodohan sendiri.
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ibrani 4:16
Mari kita perhatikan perintah Juruselamat kita untuk “berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
Doa merupakan alat yang melindungi kita dari pencobaan. Semua orang yang mengerti arti doa, mengerti betapa doa dapat mengerjakan hal-hal mulia, tetapi separuh dari mereka belum tahu tentang keunggulan doa, kuasa dan kegunaan doa untuk menghindari pencobaan.
Doa membentuk postur militer jiwa kita yang menentang pencobaan (Ef. 6:18). Tanpa doa, perlengkapan senjata Allah tidak akan berfaedah untuk melawan strategi Iblis.
Perhatikan penekanan Paulus tentang doa ketika la berkata: “Berdoalah senantiasa.” Maksudnya memang pada segala waktu dan keadaan.
Kita memang harus selalu siap dan sedia melaksanakan tugas yang penting ini (Luk. 18:1).
Paulus juga mendesak untuk “berdoalah setiap waktu di dalam Roh” (Ef. 6:18). Kita berdoa dengan hasrat mencari Allah, sesuai keadaan kita dan seturut kehendak-Nya, dengan pertolongan Roh Kudus.
Kita harus waspada dalam berdoa, sehingga kita tidak teralihkan oleh apa pun, dan kita berdoa dengan tekun agar kita tetap teguh hingga akhir.
Dengan demikian jiwa dilibatkan dalam postur yang sehat. Tanpa doa, tugas penting ini tidak akan tercapai.
Jika kita tidak berdoa setiap waktu, kita akan menetap di dalam pencobaan yang terkutuk.
Berpikirlah demikian-tekun berdoa untuk mencapai sasaran ini: agar kita tidak jatuh ke dalam pencobaan.
Biarlah ini menjadi satu bagian pergumulan sehari-hari kita dengan Allah: bahwa la akan melindungi jiwa kita, menjaga hati dan jalan hidup kita.
Berdoalah agar providensiNya yang baik dan bijaksana akan mengatur jalan dan urusan kita, sehingga pencobaan yang menekan jangan menimpa kita.
Berdoalah agar la mengaruniakan ketekunan, kehati-hatian dan kewaspadaan di sepanjang perjalanan kita, supaya kita jangan seperti
orang lain yang terjerat oleh kebodohan sendiri.
John Owen (1616-1683), Works, VI: 126-127