Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Janganlah kiranya kita berpuas diri dengan membandingkan ketaatan kita pada Tuhan dengan orang lain yang kita anggap lebih buruk.
24 JUNI
Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.
Mazmur 103:20
Bagaimana para malaikat kudus melaksanakan kehendak Allah di sorga?
Pertama, ketaatan mereka benar-benar sempurna; mereka melakukan semua yang
Allah perintahkan dan tidak pernah lalai bahkan dalam tugas yang sepele. Mereka tidak pernah lengah di dalam pelayanan, kendur atau lamban.
Mereka tidak henti-hentinya menyanjung dan memuji Allah, dan senantiasa siap menerima dan melaksanakan perintah dan tugas-tugas dari Allah.
Kedua, kepatuhan para malaikat dilaksanakan dengan sukacita dan bukan secara terpaksa karena takut atau ditekan penderitaan.
Ini merupakan kesukaan abadi mereka.
Kita juga perlu menghargai perintah Allah, kemuliaan dan pahala besar kita, tidak perlu
diseret untuk melaksanakan tugas itu seolah-olah sangat membebani.
Ketiga, kehendak Allah di sorga dilaksanakan dengan semangat menggebu-gebu. Apakah kita menaati dengan dingin atau acuh tak acuh?
Apakah kita membawa korban bakaran tanpa api?
Atau kita mempersembahkannya dengan api asing?
Keempat, para malaikat melaksanakan kehendak Allah dengan segera dan cekatan.
Tetapi kita, aduh celaka, betapa bodoh dan lambannya kita! Bukannya menaati kehendak
Allah kita yang berdaulat, kita malah membantah.
Oh, betapa banyak penundaan dan alasan dan penangguhan yang kita buat!
Padahal kita begitu bergairah untuk bersantai
lebih lama dengan setiap nafsu bejat. Kita mengira masih ada cukup waktu untuk melayani Allah, yaitu jika kita sedang menganggur.
Sesungguhnya ini bukanlah cara para malaikat
melaksanakan kehendak Allah. Sepatutnyalah kita langsung mengembangkan sayap dan
melaksanakan dengan cekatan begitu kita menerima tanda pertama dari kehendak Allah.
Kelima, mereka melayani kehendak Allah dengan konstan dan tekun, siang dan malam (Why. 7:15).
Mereka tidak pernah menjadi lesu karena pekerjaan mereka. Pelayanan kepada Allah merupakan kebahagiaan mereka dan ketaatan mereka adalah kemuliaan mereka.
Janganlah kiranya kita berpuas diri dengan membandingkan ketaatan kita dengan orang lain yang kita anggap lebih buruk, melainkan kiranya kita membandingkan diri kita dengan para malaikat.
Apakah kita menaati Allah dengan sukacita, semangat, kegesitan, dan ketekunan yang sama dengan para malaikat?
Apakah kita membuat diri bersuka di dalam kehendak Allah sama seperti roh-roh yang kudus ini?
Ezekiel Hopkins (1634-1690), Works, I:95-98