Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Kebahagiaan hidup kita bukan tergantung dari kekayaan fisik atau pencapaian hidup tetapi kepada penerimaan akan kehadiran Allah dalam hidup kita dan pengharapan bahwa Ia sedang bekerja memberikan kebaikan atas apa yang terjadi.
2 MEI
Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya
Mazmur 48:15
Allah adalah kekal dan la adalah Allah kovenan kita [yang mengikat perjanjjan dengan kita], karena itu kita memiliki harta yang kekal.
Untuk sementara kita melintas di dunia dan akan tiba di bukit-bukit kekal yang penuh berkat (Kej. 49:26).
JIka hidup seorang manusia diberkati dengan harta berkelimpahan yang membuatnya nyaman untuk waktu yang singkat, betapa lebih lagi sukacita yang meliputi jiwa dalam menikmati Sang Pencipta yang tahun-tahun-Nya tidak akan berakhir?
la sanggup memelihara kehidupan kita, dan la hidup selamanya untuk kita nikmati.
Sekalipun kematian akan merengkuh kita berdasarkan ketetapan Allah yang tidak dapat dibatalkan, Pencipta yang kekal bahkan membuat kematian menjadi kemenangan tatkala la mendaratkan kita di tempat keabadian yang mulia.
Di sana kita akan menikmati keabadian tak terbatas oleh anugerah Allah yaang berdaulat dan kekal.
Mustahil bagi orang percaya, yang telah disatukan dengan Allah yang kekal, untuk menjadi binasa, karena Allah adalah Allah yang kekal selamanya.
la adalah sumber kehidupan yang mengalir terus-menerus.
Ini merupakan penghiburan gereja. Setelah kita meninggalkan dunia, kita akan hidup selamanya bersama Allah, tanpa mengalami perubahan oleh tahun dan abad yang terus bergulir selamanya.
Allah tidak berawal dan tidak berakhir, dan Dia adalah Allah kita.
Sesungguhnya kita dapat mengatakan:
“Jiwaku, ada padamu banyak harta benda, tertimbun untuk selama-lamanya.”
Kefanaan tertelan di dalam keabadian. Sungai kebahagiaan adalah untuk selamanya. Kematian
adalah kata yang tidak pernah terdengar lagi; kematian sudah disingkirkan selamanya,
sebagai musuh yang telah dikalahkan Kristus.
Kebahagiaan tergantung pada kehadiran Allah yang bersama-Nya orang percaya akan menetap selamanya.
Kebahagiaan mustahil lenyap selagi Allah hidup; la adalah yang Pertama dan yang Terakhir: Yang mengawali semua kegembiraan, tak ada apapun sebelum Dia;
Yang terakhir dari semua kesenangan, tak ada apa pun yang melampaui Dia; taman Eden kesukaan di setiap titik, tanpa pedang bernyala-nyala.
Kenikmatan dari Allah akan sama segar dan mulia sejak awalnya maupun setelah berabad berlangsung.
Tidak ada kemerosotan, Dia adalah pusaka yang kekal selamanya.
Stephen Charnock (1628-1680), The Existence & Attributes of God, hlm. 88.