Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Bukan setiap orang yang menyetujui kebenaran AlIkitab tentang Kristus yang adalah orang percaya sejati. Tidak ! percaya menyiratkan adanya penyatuan jiwa dengan Kristus dalam keyakinan dan ketergantungan sepenuhnya
25 MARET
Tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan.
1 Korintus 1:23
Sekadar persetujuan terhadap kebenaran Firman sesungguhnya hanya merupakan tindakan pengertian saja.
Iblis dan orang yang menolak kebenaran Firman dapat menyatakan persetujuan, tetapi iman yang membenarkan berpijak pada dua hal, yaitu
pemahaman dan kehendak.
Janji-janji Allah menuntut tindakan dari kehendak untuk merangkul dan menerimanya.
Oleh karena itu, orang yang mengetahui janji Allah sebatas pengetahuan saja, dan secara spekulasi menyetujui kebenarannya, tanpa melekat dan merangkulnya, tidak memiliki keyakinan akan keselamatan jiwanya.
Iman yang membenarkan mengandalkan Kristus yang tersalib demi mendapatkan pengampunan dan kehidupan berdasarkan jaminan janji Allah dan yang berpangkal pada Kristus.
Hal ini tidak didasarkan pada kesempurnaan pribadi Kristus, tetapi atas dasar pencurahan
darah-Nya, dan atas kematian-Nya di bawah tangan keadilan ilahi yang menyediakan pendamaian bagi dosa-dosa dunia sesuai penetapan Allah sendiri.
Iman menyadari bahwa Kristus telah membayar lunas keadilan Allah dengan pencurahan darah-Nya hingga kematian-Nya di kayu salib.
Semua tindakan kerendahan hati Kristus sebelumnya memang demi persiapan penebusan.
la lahir untuk mati; la diutus ke dalam dunia sebagai Anak Domba yang ditentukan sebagai korban sembelihan berdasarkan penetapan Allah yang tidak dapat dibatalkan.
Tanpa ini, semua tindakan-Nya akan menjadi jerih lelah yang sia-sia.
Tidak ada penebusan selain di dalam darah-Nya.
Kristus tidak menebus dan menyelamatkan jiwa manusia dengan duduk di atas takhta kemegahan-Nya di sorga, sebaliknya dengan cara mati digantung di atas kayu salib yang memalukan, di bawah kegeraman tangan manusia yang keji dan di bawah murka Allah yang Mahaadil.
Dengan demikian, jiwa manusia berdosa yang mendambakan pengampunan dosa dipimpin untuk percaya bukan hanya kepada Kristus,
tetapi kepada Kristus yang mencurahkan darah-Nya, yang ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian melalui iman, dalam darahNya (Rm. 3:25).
Bukan setiap orang yang menyetujui kebenaran AlIkitab tentang Kristus yang adalah orang percaya sejati. Tidak, percaya menyiratkan adanya penyatuan jiwa dengan Kristus dalam keyakinan dan ketergantungan sepenuhnya.
William Gurnall (1617-1679), Works, I:3-6