Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Kepedulian terbesar jiwa kita adalah menemukan Allah
,agar la menuntun, menghibur, menguatkan, menyucikan dan mengajar kita untuk bersuka menikmati anugerah-Nya.
1 MEI
Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair,
demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Mazmur 42:2
Mereka yang menikmati Allah akan terus semakin mencari Dia. Mereka senantiasa hidup bergantung kepada-Nya dan berhasrat menikmati persekutuan yang semakin erat dengan-Nya.
Orang fasik melarikan diri dari Allah dan mencari perlindungan jauh dari penyertaan Allah.
Seluruh kecenderungan jiwa kita terhadap Allah dilukiskan dengan kata kerja untuk
bergerak: berlari untuk memenuhi hasrat menikmati Allah; dan mencari secara tekun dengan memanfaatkan setiap sarana.
Kepedulian terbesar jiwa kita adalah menemukan
Allah, agar la menuntun, menghibur, menguatkan, menyucikan dan mengajar kita untuk bersuka menikmati anugerah-Nya.
Jika kita benar-benar ingin menemukan Dia, kita
dapat bertemu dengan Dia di tempat Dia dapat ditemukan: di dalam Firman-Nya, di dalam doa, dan di dalam perkumpulan atau persekutuan dengan umat-Nya.
Menikmati persekutuan dengan Kristus merupakan tujuan dari semua usaha kita.
Melayani Allah merupakan satu hal, tetapi mencari Dia merupakan hal yang lain.
Melayani Allah merupakan satu hal, tetapi mencari Dia adalah hal yang berbeda.
Melayani Allah artinya menjadikan Dia objek dari ibadah kita, sedangkan mencari Allah adalah menjadikan Dia tujuan dari ibadah kita.
Banyak orang yang berada di sekitar istana tidak berbicara dengan sang penguasa istana. Seorang petugas mondar-mandir ke sana-sini, dan merasa puas dengan tugasnya.
Sedangkan orang saleh berupaya untuk mendampingi Allah.
Apabila Allah belum ditemukan di sini, pencarian harus dilanjutkan sampai kita menemukan Dia di tempat berikutnya.
Kadang kala, Allah tidak akan ditemukan di tempat umum, tetapi la mungkin dapat ditemukan di tempat khusus/pribadi.
Di dalam doa, kita paling dapat secara langsung menikmati Allah. Akan tetapi jika Anda tidak menemukan Allah di dalam doa, carilah Dia di dalam perjamuan kudus, atau di dalam Firman.
Jika la tidak hadir secara nyata melegakan di dalam Firman, carilah la dengan bermeditasi. Ketika kita telah mencari Dia di dalam ibadah umum, dan la
membisu, la mungkin dapat ditemukan di malam hari saat kita bermeditasi.
Kita wajib terus melanjutkan pencarian. Manusia duniawi dengan pongah menghentikan semua usaha pencarian begitu Allah tidak menemui kita saat itu juga.
Kita harus terus berupaya, seperti Yakub: “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku” (Kej. 32:26).
Thomas Manton (1620-1677), Psalm 119, I:16-18