“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Matius 6:33
Baca: Matius 6:25-34
Semua orang pasti pernah merasa kuatir! Kebanyakan orang menguatirkan tentang kebutuhan hidupnya: apa yang dimakan, minum dan pakai. Demi memenuhi kebutuhan hidup tersebut orang bekerja sedemikian kerasnya sampai-sampai mereka lupa waktu. Berusaha mati-matian demi mengejar materi itu tidaklah salah, yang menjadi persoalan adalah ketika kita terlalu terfokus mengejar materi duniawi, lalu mengesampingkan perkara-perkara rohani. Tuhan menegur dan memperingatkan jemaat di Laodikia yang tampak kaya secara jasmani, tapi sesungguhnya mereka miskin rohani (Wahyu 3:17).
Saat-saat ini kita sedang diperhadapkan dengan keadaan dunia yang semakin hari semakin berat dan penuh kesukaran, wajarlah bila orang dihantui oleh kekuatiran. Apa itu kekuatiran? Sesungguhnya kekuatiran adalah rasa takut tentang sesuatu hal yang belum tentu akan terjadi, merasa cemas, atau merasa gelisah. Tuhan memerintahkan kita untuk tidak kuatir tentang hidup kita dan juga masa depan kita, karena semua dalam jaminan Tuhan! Karena itu kita harus memiliki bahasa iman setiap hari dan tidak terpengaruh oleh situasi. Nabi Habakuk, sekalipun berada dalam situasi sulit, tetapi bisa berkata, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN,…” (Habakuk 3:17-18).
Firman Tuhan mengajarkan kita untuk mengutamakan dan mendahulukan Tuhan dengan kebenaran-Nya (ayat nas), dan ada tertulis: “Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.” (Amsal 23:23), artinya untuk memperoleh kebenaran ada harga yang harus dibayar! Orang yang punya rasa haus dan lapar akan kebenaran akan berusaha sedemikian rupa untuk mendapatkan kebenaran tersebut. Alkitab menegaskan bahwa kerajaan Sorga berbicara tentang kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus (Roma 14:27).
Ketika kita mengutamakan Tuhan dan mencari kebenaran-Nya, lebih dari apa pun yang ada di dunia ini, apa yang kita butuhkan pasti disediakan-Nya bagi kita!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Juni 2020