Selamat pagi semua saudara Dalam Kristus. Apakah yang membuat Anda paling berbahagia ? Hal yang membuat hati Kita paling bahagia menentukan dimana hati Anda berada. Di dunia ini atau dalam kekekalan.
12 JANUARI
Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.
Yohanes 6:68
Apakah Anda mengandalkan Allah untuk kebahagiaan hidup Anda? Terletak di manakah hasrat hati Anda? Apa sumber kepuasan terbesar Anda?
Kemarilah, dan bersama Abraham, layangkanlah mata Anda ke arah Timur, Barat, Utara, Selatan, dan pandanglah sekeliling Anda, apakah yang Anda inginkan di langit maupun di bumi yang dapat membuat Anda bahagia?
Seandainya Allah mengabulkan pilihan Anda seperti yang dilakukan-Nya terhadap Salomo, apa yang akan Anda minta?
Datangilah taman kesenangan, dan kumpulkan semua bunga yang semerbak di sana; akankah ini memuaskan Anda?
Milikilah timbunan uang, dan medali-medali kehormatan; akankah salah satu atau semua ini memuaskan Anda dan membuat Anda menganggap diri berbahagia?
Jika benar demikian, maka Anda tentunya seorang duniawi dan belum lahir baru.
Jika Anda tidaklah demikian, pergilah lebih jauh, arungi kedalaman kesempurnaan
ilahi, ke tempat perbendaharaan kemurahan anugerah-Nya, ke tempat persembunyian kuasa-Nya, di kedalaman yang tak terukur dari semua kecukupan-pada-diri-Nya.
Apakah ini yang paling sesuai dan paling menyenangkan Anda?
Apakah Anda berkata, “Sungguh baik berada di sini, dan disinilah aku akan menetap, dan di sinilah aku akan hidup dan mati?”
Apakah Anda bersedia melepaskan seluruh dunia asal Anda tidak kehilangan hal ini?
Jika memang demikian, maka itu berarti ada relasi yang beres antara Alah dan Anda;
berbahagialah Anda, oh manusia, berbahagialah karena Anda telah dilahirkan.
Apabila Allah membuat Anda bahagia, pastilah Anda berbahagia, karena Anda telah mengandalkan Tuhan sebagai Allah Anda.
Apakah Anda berkata kepada Kristus: “Bapa-Mu menjadi Bapaku dan Allah-Mu
adalah Allahku?” Ini merupakan titik balik.
Orang percaya yang tidak sehat rohaninya tidak pernah menjadikan Allah sebagai tempat perhentiannya;
sebaliknya anugerah pertobatan memang sungguh berkarya dan memulihkan kerusakan fatal kejatuhan dengan membalikkan hati dari berhalanya kepada Allah yang hidup.
Di sinilah jiwa berpusat, disinilah jiwa menetap. Baginya, inilah pintu gerbang sorga, ia memahami kerinduannya di dalam Allah.
Apakah demikian juga halnya dengan Anda? Pernahkah Anda mengalami hal ini? Jika demikian, maka, “berbahagialah engkau yang diberkati Tuhan.”
Joseph Alleine (1634-1668), A Sure Guide to Heaven, hlm. 43-44
Terimakasih untuk postingan nya.