Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Kristus menjaga domba-domba-Nya sampai akhir dan tidak ada yang dapat merebut mereka dari tangan-Nya.
20 MARET
Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung.
Yudas 1:24
Bernard [dari Clairvaux] menggambarkan langkah-langkah dosa, dan bagaimana caranya dosa berkembang menjadi semakin kuat.
“Awalnya dosa hanyalah kemungkinan, lalu menjadi sangat mungkin, tetapi masih berupa usaha yang berat. Selanjutnya menjadi mudah, lalu menjadi enteng, dan menyenangkan, dan akhirnya menjadi suatu keharusan.”
Apa yang pada awalnya berupa kemungkinan sekarang menjadi mustahil untuk ditiadakan.
Augustinus menceritakan tentang ibunya sendiri, yang semula hanya ingin mencicipi minuman anggur, namun pada akhirnya dapat menghabiskan
seluruh isi cawan.
Orang yang menganggap enteng dosa kecil terancam bahaya jatuh ke dalam dosa yang lebih besar.
Setiap kejatuhan akan melipatgandakan kadar dosa lebih dari sepuluh kali lipat.
Bahkan seorang yang saleh sekalipun dapat jatuh.
Kita diimbau untuk waspada supaya jangan jatuh (1Kor. 10:12), dan “sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu (Efesus 6:13).
Bahkan orang-orang pilihan memiliki benih dosa di dalam mereka. Petrus sudah pasti akan melayang jatuh seperti sekam yang ditampi jika Kristus tidak mendoakan supaya imannya jangan gugur (Luk. 22:31-32).
Meskipun demikian, jiwa yang sungguh-sungguh telah lahir baru, berakar di dalam Kristus, tidak akan sampai jatuh tergeletak, atau jatuh di akhir hidupnya;
itu tidak terjadi pada Petrus, dan juga pada orang-orang pilihan.
Mereka bagaikan Gunung Sion yang mustahil dapat digeser, dan bagaikan rumah yang didirikan di atas batu karang.
Kita memang berperang setiap hari, tetapi
orang-orang pilihan Allah berdiri teguh, kasih-Nya tidak berubah, dan panggilan-Nya pun tanpa perubahan.
Kristus menjaga domba-domba-Nya sampai akhir dan tidak ada yang dapat merebut mereka dari tangan-Nya.
Bagaimana cara kita dapat terhindar dari kejatuhan sehingga kita tidak kembali menyalibkan Anak Allah dan menghina darah-Nya?
Berjaga-jaga dan berdoalah supaya Anda tidak masuk ke dalam pencobaan.
Jagalah kelembutan nurani Anda dan larilah menjauhi dosa pada pertanda dan peluang pertamanya.
Jangan menganggap enteng dosa dan jangan menyepelekan kemurahan Tuhan.
Jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Jangan bertobat secara asal-asalan.
Pertobatan sejati menjauhkan batu sandungan berikutnya.
Ingatlah bahwa menyerah pada dosa akan semakin meningkatkan kuasa dosa.
Semakin sering tulang patah, semakin sulit diperbaiki dan semakin nyata timpangnya.
John Sheffield (1648-1721), Puritan Sermons 1659-1689, I:77-87