Mendahulukan Kemuliaan Allah

Kerohanian1530 Views
Spread the love

Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Kita wajib belajar bahwa kemuliaan Allah sepatutnya didahulukan daripada segala hal lainnya.

29 MEI

Apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!
Yohanes 12:27-28

Dikuduskanlah nama-Mu. Kristus telah mengajar kita untuk menjadikan hal ini sebagai permohonan pertama doa kita.

Kita wajib belajar bahwa kemuliaan Allah sepatutnya didahulukan daripada segala hal lainnya.

Seharusnya ini menjadi pemikiran dan upaya terbesar kita. Seharusnya ini lebih diutamakan daripada apa pun yang kita kasihi, ya, bahkan melebihi hidup kita sendiri.

Inilah yang dipraktikkan oleh Juruselamat kita: “Sekalipun hidup itu indah secara alami; dan cawan yang harus Aku minum sangatlah pahit; dan murka Allah yang akan Aku alami tak terhingga beratnya;
tetapi semua ini tidaklah perlu terlalu Kupertimbangkan, dibandingkan dengan kemuliaan-Mu;
oleh karena itu, walaupun ini mengakibatkan penderitaan pedih, melalui kematian, melalui salib, namun, Bapa, pemuliakanlah nama-Mu!”

Pemikiran yang sama seharusnya ada di dalam kita. Kita seharusnya membatasi dan mengurangi doa untuk hal-hal lain, kecuali berdoa demi kemuliaan Allah, secara sungguh-sungguh dan sederhana.

“Bapa, permuliakanlah nama-Mu; dan seandainya di dalam pertimbangan kehendak dan pengaturan providensi-Mu, tidak bisa tidak membawa penderitaan atau kedukaan bagiku, atau bahkan kematianku sendiri; dalam hal demikian, Bapa, permuliakanlah nama-Mu.

Dari kehancuranku, dirikanlah piala dan monumen pujian bagi-Mu.

Permuliakan dan kuduskanlah nama-Mu, meskipun di atas tanggungan dan kerugianku.”

Permohonan pertama di dalam doa kita ini memberikan indikasi bahwa sejak awal doa, kita wajib memohon pertolongan Allah, dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban kudus agar Allah dipermuliakan di dalamnya.

Di dalam permohonan demi kemuliaan-Nya, kita memohon tiga hal dari Allah:

pertama, supaya anugerah sedemikian dikaruniakan untuk memampukan kita memuliakan Dia;

kedua, supaya la juga dalam hal ini mengaruniakan anugerah yang sama bagi sesama; dan

ketiga, supaya Allah melalui providensi-Nya yang perkasa, mengatur dan menetapkan segala sesuatu, yang baik maupun yang buruk, demi mengedepankan
kemuliaan-Nya sendiri.

Jadi, apa pun yang diberikan tangan-Nya, patut kita sambut dengan seruan: “Dipermuliakanlah nama-Mu!”

Ezekiel Hopkins (1634-1690), Works, I:74-75

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *