Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Di dalam Kristus tidak ada penghukuman. Apakah Anda berhasrat memelihara nurani yang benar?
31 MEI
Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.
Kisah Para Rasul 24:16
Sedikit percikan cahaya hati nurani yang masih tersisa setelah Adam berdosa, mati dicekik oleh kebiasaan berdosa sehari-hari; mata hati nurani tercungkil keluar, mulutnya terkatup, dan jantungnya tercederai dan berhenti berdetak.
Hati nurani adalah kemampuan bawaan, kekuatan ilahi yang agung, yang ditanam Allah di dalam jiwa.
Nurani adalah hakim: yang memutuskan, membebaskan, dan menghukum.
Nurani serupa alat perekam dan kesaksian saksi mata.
Dalam hal kehendak dan afeksi, nurani serupa sipir penjara dan algojo, pemberi hukuman dan imbalan.
Hati nurani mendesak saya, melarang, menyerang, mengawasi, dan menghibur, atau menyiksa saya.
Allah telah memberikan kepada nurani kekuatan dan kuasa.
Nurani adalah pengintai yang Allah taruh di pangkuan kita, pencatat paling handal atas apa pun yang kita pikirkan atau lakukan.
Nurani adalah perwira dan komandan kepala dari Allah. Tidak ada cara untuk menghindarinya.
Ada kebesaran dan kedaulatan di dalam nurani.
Nurani yang benar lahir oleh darah Kristus. Jika nurani mengamuk seperti badai di laut, Kristus menenangkannya.
Di dalam Kristus tidak ada penghukuman. Apakah Anda berhasrat memelihara nurani yang benar?
Nurani yang benar merambah ke semua area,
tanpa pelanggaran terhadap satu perintah pun.
Nurani juga merambah baik ke tugas yang besar maupun yang kecil.
Paling sering nurani tertekan oleh dosa-dosa mencolok, tetapi kesalahan-kesalahan kecil pun tidak akan diterimanya.
Nurani yang baik tidak hanya menghindari cacat cela dan noda besar yang memalukan, tetapi nurani yang peka akan langsung memerah wajahnya begitu muncul kejahatan.
Nurani yang baik bukan hanya mengupayakan nurani yang aman, tetapi nurani yang terbaik.
Bagi nurani, tidaklah cukup untuk hanya menaati hukum, tetapi menghendaki juga rasa hormat.
Nurani menilai setiap hari sebagai rangkuman singkat seluruh hidup manusia.
Nurani dibatasi oleh malam dan pagi hari, seperti halnya dengan kelahiran dan kematian, dan nurani
berusaha untuk tidak teledor dalam mengawasi satu hari pun, agar hidup dijalani dengan nurani yang baik.
Demikianlah nurani seperti bejana yang perlu dijaga kebersihannya setiap hari. Kita wajib membasuhnya setiap hari dan menjaga kemurniannya.
Samuel Ward (1577-1640), Sermons, hlm. 94-112