Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Kita wajib menyimpan di dalam hati kepekaan akan kasih Allah di dalam Kristus, dengan rancangan kekal anugerah-Nya, dengan cicipan darah Kristus dan Kasih-Nya yang memungkinkan darah-Nya dicurahkan.
10 APRIL
Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik
dari perbendaharaannya yang baik.
Matius 12:34-35
Sediakan periengkapan-perlengkapan di tempatnya demi melawan pencobaan manapun yang mendekat.
Inilah bagian dari kewaspadaan kita. Hati adalah tempat menimbun perlengkapan dan selanjutnya dengan mudah dapat kita manfaatkan.
Ketika musuh mendekat dengan niat menyergap sebuah benteng, jika tempat itu ternyata dikawal dan diperlengkapi dengan baik, dan dapat dipertahankan dengan baik, musuh akan mundur dan urung menyerang.
Jika lblis menemukan hati kita dibentengi dengan
baik, untuk melawan serangannya dengan perlengkapan yang sangat memadai, ia tidak hanya pergi tetapi lari (Yak. 4:7).
Kekayaan Injil akan menjaga hati kita dengan kelimpahan kasih Allah di dalam Kristus. Ini merupakan perlindungan paling ampuh terhadap
pencobaan.
Yusuf dipersiapkan secara demikian, dan pada awal munculnya pencobaan, ia sudah berteriak keras, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” (Kej. 39:9).
Pencobaan terhentikan, dan tidak mampu mencengkeramnya. Yusuf telah diperlengkapi dengan kesiagaan yang peka akan kasih Allah.
“Sebab kasih Kristus yang menguasai kami,” kata Rasul Paulus (2Kor. 5:14).
Manusia seharusnya juga menyimpan perlengkapan hukum Allah dengan takut akan
Tuhan di dalam diri mereka: takut akan kematian, neraka, hukuman. Tetapi semua perlengkapan ini jauh lebih mudah dikalahkan dibandingkan dengan perlengkapan Injil.
Hati yang gentar hanya sanggup bertarung sebentar saja, tetapi segera akan menyerah pada godaan.
Kita wajib menyimpan di dalam hati kepekaan akan kasih Allah di dalam Kristus, dengan rancangan kekal anugerah-Nya, dengan cicipan darah Kristus dan Kasih-Nya yang memungkinkan darah-Nya dicurahkan.
Kita wajib menghargai pengangkatan kita sebagai anak, pembenaran dan penerimaan kita oleh Allah.
Isilah hati Anda dengan pemikiran akan keindahan kekudusan, sebab inilah rancangan Kristus di dalam kematian-Nya.
Dengan berbagai pertimbangan ini Anda akan memiliki damai sejahtera dan rasa aman yang kukuh dari gangguan pencobaan dalam perjalanan hidup sehari-hari bersama Allah.
John Owen (1616-1683), Works, VI: 133-134