Selamat pagi semua saudara dalam Kristus.
Kiranya Kristus ditinggikan dalam hidup yang sementara ini, dan biarlah kita menyerahkan jiwa kita kepada Pencipta yang setia
20 JUNI
Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?
Kisah Para Rasul 22: 10
Pada masa penderitaan, kita harus lebih mementingkan tugas kewajiban daripada kelepasan kita.
Secara serius pertimbangkanlah apakah kehendak Allah bagi kita di saat khusus itu?
Kondisi atau ujian di dunia ini memberi kita peluang untuk melaksanakan suatu anugerah atau tugas khusus.
Mengharapkan kelepasan belaka adalah cinta diri yang egois, walaupun ini sesuatu yang wajar bagi manusia.
Pada masa kesesakan, manusia mencari jalan keluar dan kelepasan dari tindihan bebannya.
Manusia tergesa-gesa berusaha menyingkirkan kesulitannya melebihi hasrat untuk dikuduskan melalui kesulitan tersebut.
Seharusnya manusia duduk, merenungkan cara-cara hidupnya, dan membuat ketetapan-ketetapan hati yang baru demi hal-hal yang lebih baik.
Orang mungkin berpikir: “Jika Allah menyembuhkan saya dari penyakit ini atau
melepaskan saya dari kesulitan ini, saya akan hidup lebih dekat kepada-Nya, saya akan
lebih setia dalam urusan keluarga, saya akan lebih berbuah di dalam interaksi saya, dan saya akan bertindak begini dan begitu.”
Hal demikian ini sesungguhnya dapat datang
dari akal-akalan hati yang licik, atau dari godaan dan jebakan setan untuk mendapatkan
lebih banyak waktu dari Allah, sekiranya dimungkinkan; sekadar cara mengalihkan hati dari kewajiban yang dituntut Allah saat ini.
Allah menghendaki kebaikan bagi jiwa melalui
hukuman disiplin saat ini, dan la membimbing jiwa untuk memperhatikan sasaran-Nya
dengan hikmat:
“Aku telah menyombongkan diri, tetapi aku tidak akan lagi berbuat jahat; apa yang tidak kumengerti ajarkanlah kepadaku; jikalau aku telah berbuat curang, maka
aku tidak akan berbuat lagi” (Ayub 34:31-32).
Marilah kita menyelidiki dan menguji cara-cara hidup kita.
Marilah kita mempertimbangkan bahwa keadaan kita saat ini adalah yang terbaik bagi kita, dan belajar untuk menjadi puas di dalam keadaan bagaimanapun (Filipi 4:11).
Marilah kita bersukacita di dalam kesengsaraan kita (Roma 5:3). Marilah kita meninggikan Yesus Kristus dan memuliakan Dia melalui kesesakan-kesesakan kita.
Paulus belajar dengan lebih tekun mengenaĆ bagaimana cara memuliakan salib ketimbang menghindarinya.
Apabila ia harus menderita bagi Kristus, oh kiranya Kristus jangan sampai menderita karena dia!
Kiranya Kristus ditinggikan, dan biarlah kita menyerahkan jiwa kita kepada Pencipta yang setia
(1 Ptr. 4:19).
Thomas Case (1598-1682), Select Works, A Treatise of Aflictions, hlm. 65-67