Tulisan ini terinspirasi dari pernyataan ini “Sains saja belum bisa menjelaskan bagaimana tubuh memilah nasi dan lauk menjadi tenaga dan vitamin, jangan sombong merasa paling benar deh!”.
Bagi saya ini pertanyaan yang kritis dari orang yang awam tentang science. Ya, bagaimana nasi dan lauk pauk yang kita makan bisa sampai di tempat dimana mereka harus bekerja? Apakah mereka mempunyai semacam GPS :)?
Pada saat kita makan, semua makanan akan kita kunyah dulu. Tubuh kita tidak bisa menerima makanan dalam bentuk nasi, ayam, sayur mayur dan lain lain. Semua itu akan dikunyah (chewing) dimulut dan akan melibatkan reaksi hidrolisis enzimatik (disini ilmu biokimia , biologi, fisiologi tubuh berperan).
Enzim yang terlibat dimulut adalah amylase untuk mencerna carbohydrate (starch) menjadi molekul yang lebih kecil seperti maltose. Kemudian, semua makanan tsb akan menjadi suatu massa atau bahan yang disebut ‘bolus’.
Setelah itu, makanan akan melewati kerongkongan masuk ke lambung/stomach. Disini bolus makanan di cerna juga secara mekanis seperti chewing, tapi istilahnya disini churning dan disini ada juga enzim, seperti pepsin yang berguna untuk mencerna protein menjadi molekul yang lebih kecil, peptone dan proteoses.
Istilahnya disini sudah bukan ‘bolus’ tapi ‘chyme’. Perjalanan molekul-molekul makanan ini berlanjut ke intestine yaitu usus kecil. Diusus kecil, duodenum, jejenum dan ileum, berlanjut proses pemecahan molekul-molekul makanan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil agar bisa diserap tubuh dan melibatkan banyak enzim, seperti enzim untuk mencerna carbohydrate: amylase, maltase, sucrase dan lain lain atau enzim untuk mencerna protein, seperti trypsin, peptidase dll.
Kemudian, adalagi organ aksesori, seperi liver, pankreas, gall bladder yang juga terlibat dalam proses digestion/pencernaan makanan.
Saya tidak bahas detil tentang ketiganya, nanti akan sangat panjang. Intinya adalah tubuh hanya bisa menyerap makanan dalam bentuk molekul-molekul yang lebih kecil, untuk kemudian dibawa ke seluruh tubuh oleh darah dan bekerja di sel-sel target.
Bagaimana tubuh mengenali molekul-molekul carbohydrate atau protein atau lemak atau vitamin (disini peran ilmu kimia)?
Dari struktur kimianya. Struktur kimia molekul-molekul tsb berbeda. Oleh karena itu, enzim amylase hanya bisa memecah struktur kimia karbohidrat/tepung. Enzim ini tidak bisa mencerna lemak atau protein.
Diperlukan enzim dengan struktur kimia berbeda untuk mencerna lemak atau protein. Demikian juga, struktur kimia spesifik molekul-molekul tsb menentukan dimana molekul-molekul itu akan dibawa oleh darah dan bekerja.
Saya ambil contoh vitamin A. Kenapa vitamin A yang bekerja dimata, bukan vitamin D atau E, yang sama-sama larut lemak? Karena vitamin A mengandung struktur Retinal yang bisa berikatan dengan sel rhodopsin mata.
Sel rhodopsin ini merupakan sel reseptor cahaya yang membantu kita melihat dalam gelap/low light. Oleh karena itu, bila kekurangan vitamin A, penderitanya tidak dapat melihat dalam keadaan low light atau istilahnya rabun ayam.
Vitamin D atau E tidak punya struktur retinal, oleh karena itu mereka tidak bekerja di sel mata. Mereka bekerja di sel yang berbeda.
Berikut ini struktur kimia Vitamin A, D dan E (Gambar dr google image):
Semoga sedikit mencerahkan.