Obat Oseltamivir apakah berbahaya? disalah satu contoh video terkait obat oseltamivir yang tersebar di media sosial. Saya hanya membahas dari sisi farmakokinetika obat.
Farmakokinetika adalah ilmu yang mempelajari perjalanan obat didalam tubuh. Secara garis besar ada 4 tahapan farmakokinetika: absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi (ADME).
Saya hanya membahas Oseltamivir bentuk tablet yang ada di video. Untuk obat yang diberikan melalui mulut (per oral), apalagi bentuk tablet/kapsul/kaplet/sediaan padat, obat perlu waktu untuk memberi efek/efek samping di tubuh.
Kaplet itu perlu masuk dulu ke lambung, dipecah oleh lambung menjadi molekul-molekul obat, masuk ke intestine untuk kemudian diserap oleh pembuluh darah masuk ke sistemik/aliran darah. Ini penjelasan sederhananya.
Semua proses ini perlu waktu lebih dari 1 menit. Untuk Oseltamivir sendiri dari data Farmakokinetikanya, diperlukan waktu 30 menit (ini paling cepat, akan selalu ada variasi karena kondisi pasien berbeda-beda) untuk mencapai sistemik.
Jadi untuk Oseltamivir dari diminum sampai obat mulai memberi efek di tubuh itu perlu waktu minimal 30 menit. Ini hanya untuk Oseltamivir. Untuk obat lainnya, waktu yang diperlukan untuk proses tsb berbeda-beda.
Demikian juga untuk bentuk sediaan, injeksi, tablet, sirup, koyo punya waktu yang berbeda-beda untuk mencapai sistemik/aliran darah dan memberi efek ditubuh.
Jadi klaim di video bahwa Oseltamivir mengakibatkan orang ini sakit kepala dan hampir merengut nyawa dalam waktu kurang dari 1 menit tidak benar.
Yang juga berbahaya dari video ini adalah orang di video ini hanya meminum satu Oseltamivir dan menghentikan penggunaan obat. Antivirus, seperti juga antibiotik, harus diminum sampai habis walaupun kita sudah merasa sembuh. Tindakan ini sangat berbahaya karena infeksi virus nya bisa kembali dan ada kemungkinan mutasi virus.
Video seperti ini bisa mendorong ketidakpatuhan pasien minum obat dan membahayakan pasien dan kita semua.☺️
Saya sertakan data farmakokinetik Oseltamivir sebagai pemanis ☺️
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2835511/